Dalembandung.com,- Diberitakan sebelumnya Diduga Oknum Pejabat Disdik dan PPPK,Terlibat Kongkalikong Jual Paksa Buku Di Sekolah. Akibatnya Sejumlah kepala sekolah mengeluhkan adanya penjualan buku secara paksa di sekolah secara masif.
Dengan mengatasnamakan oknum Pejabat di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung,melalui Kepala Bidang SMP (Kabid-SMP) maupun Kepala Bidang SD (Kabid-SD) dan staf dinas pendidikan.
Yang mendorong melalui Operator Subrayon(OPK) di setiap Kecamatan dan Operator Sekolah (OPS) untuk memasukkan dalam ARKAS perubahan,buku-buku yang sudah di sepakati antara penyedia dan oknum pejabat Disdik tersebut.
Ketua Solidaritas Media dan Penulis Nasiona (SIMPE-NASIONAL) Edi Sutiyo angkat bicara terkait maraknya kasus penjualan Buku ke Sekolah yang di jual paksa ini.
Dengan adanya penjualan buku yang sudah di arahkan oleh Dinas dalam pencairan Dana Bos tahap II tahun 2025 ini.
Untuk memasukkan dalam ARKAS, membuat sekolah harus pasrah melakukan perubahan kembali penyusunananya, meski harus di lakukan secara berulang kali, padahal penyusunan ARKAS sudah di lakukan secara matang.
Lanjutnya. Ia menaggapi keluhan pihak sekolah yakni Perencanaan di Arkas selalu berubah.Sehingg memperlambat laporan, dan selanjutnya berimbas pada keterlambatan pencairan dana Bos.
Pada hal perencanaan ini awalnya sudah sesuai juknis yang ada, namun selalu di ada perubahan
Edi Sutiyo mengaku merasa prihatin dan akan mendorong Aparat Penegak Hukum Kejaksaan Tinggi Maupun Polda Jawa Barat untuk melakukan investigasi terkait adanya dugaan kong-kalikong kegiatan jual paksa paket buku ke sekolah yang berada di lingkungan Kabupaten Bandung
Menindak lanjuti hal tersebut.Edi yakin Kejaksaan dan Kepolisian akan turun langsung ke Sekolah untuk memastikan kejadian Fakta yang sebenarnya.
Imbunya.Kami Tidak tinggal Diam, yang jelas Kasus ini pihaknya akan kawal hingga Proses berlanjut
(ES/TIM-DB)