Dalembandung.com,-Adanya dugaan pungutan liar (Pungli).Biaya awal masuk pada masa penerimaan siswa didik baru Tahun 2022-2023 di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandung,(MAN Majalaya) Jl. Sastra No.21 C,Solokanjeruk Kab.Bandung Provinsi Jawa Barat.Mulai mencuat ke permukaan.
Menurut beberapa sumber dari orangtua siswa yang mengungkapkan kepada Dalembandung.com Rabu,(17/06/2025).
Mengeluhkan bahwa.”Sampai saat ini kami tetap harus membayar uang tersebut bagi yang belum lunas,dengan rincian global semuanya sebesar Rp 6 juta per siswa,harus beres dibayarkan sampai batas akhir kelas XII,sebelum lulus dari sekolah.”ucapnya.
Bahkan belum lama ini juga saya dan yang lain, tetap di tagih dan harus membayar sebelum anak saya mengikuti ujian kenaikan kelas.Dan sudah jelas oleh Bapak Gubernur Jawa Barat saat ini sekolah negeri ditegaskan dilarang memungut biaya dengan dalih apapun.
Masih dikatakan sumber.Termasuk perlengkapan siswa harus membeli dari sekolah,contohnya mulai dari seragam,baju olah raga,tas (kantong) sampai sepatu,salengkapna pokokna mah (istilah sunda) harus membeli dari sekolah.
Pengamat kebijakan publik Muhammad Wijaya saat dihubungi Dalembandung.com melalui sambungan telepon WhatsApp. Kamis,(19/06/2025).
Berpendapat.”Saya tidak terkejut saat mendengar kabar soal pungutan hingga Rp 6 juta di MAN 2 Bandung.”tegasnya.
Menurut Wijaya.Praktik seperti itu sudah berlangsung bertahun-tahun.Dalihnya,partisipasi orangtua yang sayangnya menutupi ketidakterbukaan soal anggaran sekolah itu sendiri.
Komite madrasah pada dasarnya dibentuk untuk melengkapi fasilitas,dan banyak keputusan sudah dirancang sejak awal oleh kepala sekolah dan komite.Tapi, faktanya,sering kali justru kepentingan sekolah lebih dominan daripada suara orangtua.
Lanjut dia.Sebagian orangtua siswa terbebani sumbangan pendidikan hingga jutaan rupiah Jumlahnya.Biaya pendidikan di sekolah negeri, yang seharusnya terjangkau,kini menjadi beban berat bagi banyak keluarga.
Imbuhnya.Apalagi ada bukti pungutan biaya awal masuk dengan nominal mencapai Rp 6 juta per siswa dengan dalih sumbangan penyediaan fasilitas sekolah.
Sampai berita ini diturunkan.Pihak terkait dan Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bandung.
Belum berhasil ditemui untuk dikonfirmasi. (ES-Tim-DB)