Pada 2026,Kuota Haji Indonesia Terancam Dipotong 50 Persen Ada Apa?

- Pewarta

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:04

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jamaah haji Indonesia memadati area mabit di Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (6/6/2025). Setelah mabit di Muzdalifah, jamaah haji melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melempar jumrah Aqabah. Foto Istimewa-DB

Jamaah haji Indonesia memadati area mabit di Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (6/6/2025). Setelah mabit di Muzdalifah, jamaah haji melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melempar jumrah Aqabah. Foto Istimewa-DB

Dalembandung.com –Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, mengungkapkan bahwa saat ini tengah dilakukan negosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait hal tersebut. “Ada wacana pengurangan kuota hingga 50 persen oleh pihak Saudi.

Saat ini kami sedang melakukan negosiasi,” ujar Gus Irfan dalam keterangan pers dikutif dari kompas.com Rabu,(11/6/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Gus Irfan usai pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi di Jeddah. Pertemuan itu membahas evaluasi pelaksanaan ibadah haji 2025 dan persiapan penyelenggaraan haji tahun berikutnya.

Wacana pengurangan kuota jemaah haji Indonesia pada musim haji 1447 Hijriah atau 2026 kembali mencuat.

Hingga kini, kuota resmi haji Indonesia untuk tahun 2026 belum ditetapkan oleh Kementerian Haji Arab Saudi. Biasanya, angka kuota baru akan diberikan segera setelah musim haji berakhir.

Namun, berbagai dinamika dalam pelaksanaan haji tahun 2025 memunculkan sejumlah pertimbangan baru dari pihak Saudi. “Kuota haji Indonesia untuk tahun depan belum ditentukan. Biasanya, angka kuota langsung diberikan setelah musim haji selesai,” kata Gus Irfan.

Wacana pengurangan kuota ini muncul di tengah masa transisi pengelolaan haji dari Kementerian Agama (Kemenag) ke BP Haji. Pergantian ini disertai dengan rencana penerapan sistem manajemen baru dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Apa Saja Kebijakan Baru dari Arab Saudi? Dalam pertemuan yang sama, Pemerintah Arab Saudi menyampaikan sejumlah kebijakan baru yang akan diterapkan mulai musim haji 2026. Di antaranya, pembatasan jumlah syarikah (perusahaan penyelenggara layanan haji) maksimal dua perusahaan saja.

Selain itu, akan diterapkan standar yang lebih ketat untuk aspek kesehatan jemaah (istithaah), pengawasan kualitas hotel, standar porsi makanan, dan jumlah kasur per jemaah di pemondokan.

Semua kebijakan ini bertujuan meningkatkan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji. Saudi juga mewajibkan bahwa pelaksanaan dam (denda) hanya bisa dilakukan di dua tempat di negara asal jemaah atau melalui perusahaan resmi di Arab Saudi, yakni Ad-Dhahi.

Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan dikenakan sanksi tegas. Apa Langkah Indonesia untuk Mengantisipasi? BP Haji menyatakan akan membentuk satuan tugas (task force) bersama Arab Saudi guna memastikan kesiapan dan validitas data jemaah haji.

Kolaborasi ini akan menyentuh banyak aspek, mulai dari kesehatan, transportasi, hingga akomodasi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. “Karena manajemen haji untuk tahun depan akan beralih dari Kementerian Agama ke BP Haji, dan akan ada sistem manajemen baru yang kami sampaikan,” jelas Gus Irfan.

Menurut dia, kerja sama ini penting agar Indonesia tetap dapat memberangkatkan jemaah secara optimal, meski dalam tekanan pengurangan kuota dan penerapan standar baru dari pemerintah Arab Saudi.

 

Editor : Andi Iskandar

Berita Terkait

DPR: Sebut Kasus Chromebook Kemendikbud Coreng Dunia Pendidikan
Gibran Bisa Dimakzulkan Jika Melakukan Perbuatan Pidana Pelanggaran Berat
Arab Saudi Tak Keluarkan Visa Haji Furoda Tahun Ini,Apa Alasannya?
Eks Mendikbud Peluang di Periksa Kejagung Terkait Korupsi Pengadaan Laptop
Hari Kartini Momen Refleksi Masih Rentannya Perempuan di Ruang Publik
KPK Jelaskan Prinsip Kehati-Hatian Dalam Kasus CSR BI
Wow: Rupiah Pada Senin Pagi Melemah Jadi Rp16.904 Per Dolar AS
Sabtu:BMKG Prakirakan Mayoritas Wilayah Alami Hujan Ringan-Sedang
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 06:43

Penjelasan Kadiskominfo Soal Server dan Jumlah Pendaftar,SPMB Jabar 2025 Sempat “Down”

Jumat, 13 Juni 2025 - 06:29

Kadisdik Jabar: Menegaskan Berkomitmen Terus Memberikan Pelayanan Yang Lebih Baik

Rabu, 11 Juni 2025 - 07:05

KCD Pendidikan di Setiap Wilayah Untuk Segera Menyosialisasikan Siswa,SMA,SMK Bebas dari PR Tertulis

Selasa, 10 Juni 2025 - 05:17

Pendaftaran SPMB Jabar 2025 Mulai di Buka 10 Juni 2025

Senin, 9 Juni 2025 - 06:50

Farhan: Jangan Pungli,Ada Indikasi Jual Beli Kursi di SPMB 2025 Pasti Ketangkap

Senin, 9 Juni 2025 - 05:43

Wajib Tau Pelaksanaan SPMB Tahun Ajaran 2025/2026

Minggu, 8 Juni 2025 - 06:45

MK Wajibkan Sekolah Gratis,Pemkab Bogor Sudah Lebih Dulu Biayai Siswa Miskin di Swasta

Sabtu, 7 Juni 2025 - 12:55

Warga Antusias Mengikuti Kegiatan Sosialisasi SPMB 2025 di SMKN 1 Majalaya

Berita Terbaru